Selasa, 27 Oktober 2015

UTILITARISME

PENDAHULUAN
Didaerah tempat tinggal saya, di Cikampek ada banyak usaha yang bisa menimbulkan dampak positif dan negatif. Salah satunya yaitu usaha isi ulang air minum atau air galon, yang sudah menjadi sebuah kebutuhan dalam kehidupan masyarakat disekitar. Ada banyak pengisian air minum atau air galon disekitar tempat tinggal saya, namun hanya beberapa yang masih buka atau memberikan jasa pengisian air nya.
TEORI
Utilitarianisme merupakan kerangka etika yang digunakan untuk membimbing kepada tindakan moral yang efektif. Pada dasarnya, utilitarianisme didasarkan pada mengukur hal baik dalam bentuk utilitas dan mencoba untuk memaksimalkan jumlah itu. Utilitas sering didefinisikan sebagai kebahagiaan atau kesenangan, meskipun ada varian lain, seperti kepuasan preferensi atau preferensi utilitarianisme. Dalam kata lain, utilitarianisme sering didefinisikan sebagai upaya untuk mencapai kebaikan terbesar dalam jumlah terbesar.
Terdapat pula berbagai versi lain utilitarianisme dengan berbagai variasi pula dalam detail dan konsepnya. Utilitarianisme sering dianggap sebagai bentuk konsekuensialisme, dimana hasil menghalalkan cara. Artinya, cara negatif boleh ditempuh asal bisa menghasilkan utilitas lebih besar. Utilitarianisme telah digunakan sebagai kerangka untuk berdebat serta menilai tindakan atau filsafat politik sejak pertama kali dirumuskan. Manusia mungkin telah memiliki pikiran utilitarian untuk waktu yang sangat lama, tetapi dalam catatan tertulis, perumusan pertama konsep ini tercatat dilakukan oleh filsuf Yunani, Epicurus. Asal-usul utilitarianisme modern dapat ditelusuri ke abad ke-18 melalui filsuf Inggris, Jeremy Bentham. Bentham menyebut perumusannya sebagai “prinsip kebahagiaan terbesar.” Mengikuti Bentham adalah John Stuart Mill, yang menerbitkan karya pendek tentang utilitarianisme.
Saat ini, John Stuart Mill adalah nama yang paling sering dikaitkan dengan doktrin ini. Dalam tulisannya, Mill berpendapat bahwa budaya, intelektual, atau kesenangan spiritual memiliki arti lebih mendalam dari sekadar kenikmatan fisik. Dalam karyanya yang lain, seperti esai On Liberty, Mill menggunakan utilitarianisme untuk mempertahankan pendapatnya atas “prinsip kebebasan,” yang menyatakan bahwa “satu-satunya hal yang bisa dibenarkan saat kekuasaan digunakan untuk menentang aspirasi anggota suatu masyarakat beradab adalah bila kekuasaan itu digunakan untuk mencegah kerugian kepada orang lain. ” Terdapat beberapa variasi utilitarianisme yang telah dikembangkan semenjak zaman Mill. Salah satu pembagian penting adalah antara utilitarianisme tindakan dan utilitarianisme aturan. Di bawah utilitarianisme tindakan, setiap tindakan diperiksa kasus per kasus dan dipilih yang diperkirakan menghasilkan utilitas tertinggi.
Dalam utilitarianisme aturan, tujuannya adalah untuk meminimalkan utilitas negatif – rasa sakit dan penderitaan – ketimbang memaksimalkan utilitas positif. Hal ini didasarkan pada pendapat bahwa utilitas negatif bernilai lebih besar daripada utilitas positif. Namun, konsekuensinya kita harus bertindak secara radikal untuk mengurangi jumlah penduduk atau bahkan menghilangkannya sama sekali, sebagai sarana untuk menghilangkan utilitas negatif. Karena alasan tersebut, utilitarianisme aturan sering menjadi bahan kontroversi.
ANALISIS
Dari pendahuluan dan teori yang sudah saya jelaskan diatas, bisa dianalisiskan yaitu bahwa terdapat sebuah usaha isi ulang air minum yang memberikan kemudahan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari khusus nya pada bahan konsumsi (air minum) segala sesuatunya memiliki sisi positif dan juga negatif. Pada usaha air minum ini sisi positif nya adalah : kita bisa mendapatkan air isi ulang galon dengan harga yang cukup murah dibandingkan  merek yang sudah terkenal dan sisi negatifnya adalah : dari segi galon dan air nya kurang terjamin kebersihannya di karenakan alat yang kurang menjajikan kualitasnya dan masih banyak lagi.
Reference: http://www.amazine.co/26564/apa-itu-utilitarianisme-konsep-pencetus-kontroversinya/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar